beton pracetak

Beton Pracetak (Precast Concrete)

Beton pracetak (Precast concrete) adalah beton yang tidak di cetak atau di cor dimana beton tersebut akan dipasang. Atau dengan kata lain, di cor terlebih dahulu dan setelah mengeras baru kemudian dipasang.

beton pracetakUntuk lebih jelasnya jika dibandingkan dengan beton konvensional adalah beton konvensional dicetak dan dicor dimana beton tersebut akan dipasang.

Beton pracetak bisa dibuat di lapangan (site) atau di pabrik beton. Jika dibuat di lapangan maka Anda harus menyiapkan area khusus untuk pembuatannya. Biasanya hanya beton pracetak yang berukuran besar yang di cetak di lapangan.

Mengapa menggunakan beton pracetak?

Tentu ada keunggulannya dibandingkan dengan beton konvensional, diantaranya:

  1. Waktu pelaksanaan proyek bisa lebih cepat. Karena bisa melakukan overlapping pekerjaan. Misalnya disaat pengerjaan pondasi berlangsung, pekerjaan pembuatan balok dan pelat pracetak juga sudah dimulai, dengan begitu ketika pondasi dan kolom sudah siap, balok dan pelat pracetak bisa langsung dipasang.
  2. Pemakaian bekisting yang lebih sedikit. Bekisting beton pracetak biasanya terbuat dari cetakan besi yang bisa dipakai berulang-ulang. Sehingga ketika pemasangan di lapangan tidak membutuhkan bekisting lagi atau lebih sedikit (hanya untuk bagian sambungan-sambungan).
  3. Mutu lebih terjamin. Karena pembuatan/pengecoran dilakukan di pabrik sehingga mutu beton lebih mudah dikontrol. Pada saat pengecoran tidak terpengaruh oleh cuaca karena bisa dikerjakan di dalam ruangan.
  4. Mereduksi biaya konstruksi. Pengerjaan yang lebih cepat (overlapping) tentu saja menguntungkan kontraktor dari segi waktu pelaksanaan yang ujung-ujungnya berpengaruh pada biaya. Penghematan bisa mencapai 30% bila dibandingkan dengan menggunakan beton konvensional
  5. Bentuk dan ukuran sudah pasti dan hasil terlihat jelas sebelum komponen di pasang pada struktur.
  6. Memudahkan pekerjaan struktur maupun finishing

Selain keunggulan di atas, tentu saja ada kelemahannya,

berikut beberapa kelemahan menggunakan beton pracetak:

  1. Biaya tambahan untuk transportasi, karena beton dicetak di pabrik pembuatan beton dan untuk membawanya ke lokasi pemasangan (proyek) dibutuhkan transportasi.
  2. Dibutuhkan peralatan dan tenaga khusus dalam instalasinya. Tidak semua kontraktor memenuhi keahlian dalam pengerjaan pemasangan struktur pracetak ini.
  3. Permasalahan teknis dan tambahan biaya yang akan muncul waktu pelaksanaan pemasangan elemen-elemen beton pracetak tersebut, terutama pada sambungan-sambungannya. Metode pelaksanaan yang detail dan jelas bisa meminimalisir hal-hal tersebut.

Metode beton pracetak bisa diterapkan pada bagian konstruksi berikut:

  • Tiang pancang
  • Balok pracetak
  • Kolom pracetak
  • dinding pracetak
  • pelat lantai pracetak
  • girder
  • diafragma jembatan
  • sheet pile (penahan tanah)
  • dan masih banyak lagi

Demikian ulasan saya mengenai beton precast. Semoga menambah wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, jika ada saran silakan isi di kolom komentar. Terimakasih.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.