Seismic Retrofitting And Strengthening (An Introduction)

Pengertian Retrofitting And Strengthening

Retrofitting adalah pelaksanaan suatu proses modifikasi struktur existing agar menunjukkan respons yang lebih baik akibat pengaruh dari beban-beban yang bekerja padanya.

Strengthening adalah salah satu proses retrofitting pada suatu struktur bangunan dengan cara meningkatkan kekuatan struktur tersebut baik untuk memikul beban gravitasi ataupun beban lateral.

Mengapa Retrofit dibutuhkan?

  1. Untuk memenuhi code/standar yang berlaku saat ini
    • Seiring majunya ilmu pengetahuan dan penelitian para ahli struktur dan material, serta ditemukannya fakta-fakta terbaru mengenai beban gempa, peraturan-peraturan yang ada harus disesuaikan.
  2. Perubahan fungsi bangunan
    • Sebuah bangunan atau ruangan yang awalnya didesain sebagai rumah tinggal berubah fungsi menjadi ruang meeting/ruang pertemuan, dengan demikian pembebanan juga akan bertambah. Mau tidak mau, kekuatan komponen struktur pendukung harus di cek ulang terhadap tambahan beban yang ada. Jika tidak mumpuni, maka perlu diperkuat.
  3. Kesalahan desain
    • Kurangnya pengetahuan tentang pembebanan
    • Kurangnya pengetahuan tentang perilaku struktur
    • Kurangnya pengetahuan tentang detail penulangan struktur
  4. Kesalahan saat pelaksanaan konstruksi
    • Curing atau perawatan beton yang tidak benar. Paling sering terjadi karena hal ini dianggap remeh bagi sebagian pelaksana. Padahal perawatan beton yang baru saja di cor adalah sangat penting. Karena menjadi faktor penentu kekuatan struktur setelahnya.
    • Penempatan tulangan yang salah. Kemajuan dalam hal desain arsitektur menuntut desain yang rumit sehingga berdampak pendetailan tulangan yang njelimet. Apabila tidak diperhatikan, riskan terjadi pemasangan tulangan yang salah. Apalagi gambar perencana yang sudah demikian bagus tidak bisa dipahami oleh pelaksana di lapangan.
    • Kesalahan pemilihan material. Material banyak jenisnya. Seperti tulangan beton, mulai dari yang asli ataupun yang KW / Banci. Beda jenis, beda warna, beda mutu. Jika tidak hati-hati, maka akan terjadi kesalahan pemilihan material.
  5. Kesalahan perencanaan: kurangnya pemahaman perencana mengenai perilaku struktur
    • Tingkat lunak / soft story
    • Efek kolom pendek / short column effect
    • Detail penulangan

Beberapa Teknik untuk perkuatan struktur diantaranya:

Secara umum

  1. Menambahkan dinding pengisi
  2. Menambahkan dinding geser / shear wall.
  3. Menambahkan bracing / pengaku
  4. Menambahkan elemen peredam dan pengaku (Steel damper)
  5. Menambahkan sistem base isolation
Shear wall / dinding geser
Jenis-jenis Bracing / Pengaku
Steel Damper
Base Isolation

Lokal

  1. Pelapisan pada balok (jacketing of beam)
  2. Pelapisan pada kolom (jacketing of column)
  3. Pelapisan pada pertemuan balok kolom (joint)
  4. Penebalan dinding
Jacketing pada kolom dan balok

Kombinasi antara keduanya

Umum yang dilakukan dan alternatif yang paling populer adalah Jacketing. Jacketing / pelapisan ada beberapa metode diantaranya:

  1. Steel caging
  2. Steel jacketing
  3. Concrete jacketing
  4. Fibre reinforced polymer (FRP) Jacketing
Steel Caging
Fibre Reinforced Polymer (FRP)

Demikianlah sekilas mengenai retrofitting dan Strengthening dalam struktur. Semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Sumber: Seminar HAKI Sumut 2019, Daniel, R. T.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.